Rabu, 08 Januari 2014

PRAKERIN



KATA PENGANTAR




Puji syukur Penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan PRAKERIN mengenai Teknik Budidaya Tanaman Lobak (Raphanus Sativus L).
Adapun penulisan laporan  ini adalah sebagai salah satu bentuk prasyarat penilaian dalam PRAKERIN yang dilaksanakan pada PT. Vindia Agro Industri, yang dilakukan selama ± 90 hari. Penulis menyadari bahwa laporan PRAKERIN ini masih sangat sederhana, hal ini dikarenakan Penulis masih dalam taraf belajar. Penulis juga menyadari kesalahan ini murni datang dari Penulis sendiri. Oleh sebab itu, Penulis dengan senang hati menerima saran dan masukan yang sifatnya membangun.
 Pada kesempatan ini Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada orang-orang yang turut ikut serta berpartisipasi, yang telah memberi peran penting dalam pembuatan Laporan PRAKERIN dan juga teman-teman kerja kelompok yang tak kalah berperan penting dalam penyusunan Laporan PRAKERIN ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga Laporan PRAKERIN dapat  bermanfaat dan sebagai referensi bagi para pembaca dan Penulis juga berharap kiranya Laporan PRAKERIN ini dapat diterima sebagai kriteria penilaian kelulusan untuk Ujian Nasional (UN).

                                                                                               Kisaran, 02 OKT 2012
                                                                                                          Penulis,
                                                           


                                                                                                   Dian Alan Kurniadi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................       i
DAFTAR ISI.............................................................................................      ii
I.             PENDAHULUAN...........................................................................      1
1.      Latar Belakang PRAKERIN.......................................................      1
A.    Dasar Hukum.........................................................................      1
2.      Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKRIN)................................      2
3.      Manfaat PRAKERIN..................................................................      3

II.     URAIAN UMUM............................................................................    
  4                                1.         Profil PT. Vindia Agro Industri..................................................................................      4
         2.   Tujuan..........................................................................................      5                                3.         Lokasi       5       ..................................................................................................... 4. Disiplin Kerja              7         

III.    PERSIAPAN....................................................................................     10
1.      Rencana Kegiatan........................................................................     10      
2.      Jadwal Kegiatan PRAKERIN.....................................................     10

IV.    PELAKSANAAN............................................................................     13                               1.         Waktu dan Lokasi    ..................................................................................................... 13
         2.   Kegiatan-Kegiatan.......................................................................     14
2.1. Latar Belakang......................................................................     14
2.2. Penanaman............................................................................     17
2.3. Pemeliharaan.........................................................................     19
2.4. Panen....................................................................................     23
2.5. Pasca Panen..........................................................................     24
         3.   Analisa Usaha Tani......................................................................     31
     
V.     MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH...........................     34
         1.   Masalah........................................................................................     34
         2.   Pemecahan Masalah.....................................................................     35                  
VI.    KESIMPULAN DAN SARAN......................................................     36                               1.         Kesimpulan         36
         2.   Saran............................................................................................     37

VII.  LAMPIRAN.....................................................................................     38      
VIII. DAFTAR PUSTAKA.....................................................................     42





I.       PENDAHULUAN


1.     Latar Belakang PRAKERIN


Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan dari kalender pendidikan SMK-SPP Negeri Asahan bagi siswa yang telah menyelesaikan  atau menjalani pembelajaran di semester IV.
Menurut kurikulum, PRAKERIN merupakan proses pembelajaran di semester V yang menjadi kewajiban persyaratan bagi siswa SMK-SPP Negeri Asahan yang dilaksanakan diluar kampus.
PRAKERIN juga merupakan kewajiban bagi siswa untuk mencari pengalaman kerja nyata di lapangan, sebagai persiapan menghadapi proses pembelajaran di semester VI dan dunia kerja setelah menyelesaikan studinya di sekolah.

A. Dasar Hukum


1.      SK Menteri Pertanian No. 412/ Kpts/ OT.. 210/ 2/ 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Manengah di SPP;
2.      Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 No. 78, tambahan lembaran Negara No. 4301);
3.      Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 No. 41, tambahan Lembaran Negara No. 4496);
4.      Keputusan Kepala Badan Sumberdaya Manusia Pertanian No. 92/Kpts/SM. 116/ 12/ 2003  tentang Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Siswa Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP).

2.     Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

Dalam melaksanakan PRAKERIN , adapun tujuan yang ingin dicapai adalah;
Tujuan Umum :
PRAKERIN bertujuan agar siswa memiliki semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha tani secara professional dengan memperhatikan situasi, kondisi, dan potensi wilayah.         
Adapun Tujuan Khusus yaitu ;
  1. mendalami dan mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam berusaha tani, berorientasi agribisnis dan dilandasi sikap mental, disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab yang tinggi.
  2. Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat, khususnya petani agar mampu menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan Teknologi Pertanian Berwawasan Lingkungan.
  3. Melatih siswa mendalami dengan melakukan kegiatan di Unit Usaha, BUMN, Lembaga, Dinas Terkait, sehingga dapat mengadopsi keberhasilan dalam usaha agribisnis.



3.   Manfaat PRAKERIN
Manfaat PRAKERIN adalah siswa belajar situasi nyata di lapangan untuk mendapatkan kerja pengalaman, berusaha dibidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan bagian dari pengajaran yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah secara perorangan maupun kelompok dengan bimbingan sekolah/kerja usaha unit Dinas terkait.


































II.               URAIAN UMUM


1.     Profil PT. Vindia Agro Industri


PT. Vindia Agro Industri (PT. VAI) merupakan salah satu PT yang terkemuka di Asia Tenggara khususnya dalam bidang makanan ringan (siap saji). PT. Viandia Agro Industri berdiri pada tahun 2006.
Dalam proses pemasarannya PT. Vindia Agro Industi memasarkan dua komoditi, yaitu lobak (Raphanus Sativus L) dan ubi jalar (Ipomea Batatas L). Lobak memiliki Buyer seperti Negara Jepang, dan di produksi dalam bentuk bulatan-bulatan  seperti roda. Biasanya PT. VAI sering memasarkan dengan ukuran-ukuran seperti ukuran 55 x 25, 55 x 30, dan sebagainya.
Ubi Jalar memiliki Buyer seperti Negara Jepang, Korea, dan Singapura, dan  di produksi dalam berbagai bentuk, seperti : Slice, Coin, Mentori dan Diamon.
Di Indonesia hanya ada 5 PT yang memproduksi makanan ringan seperti yang di produksi di PT. Vindia Agro Industri,  dimana bertembat di daerah Berastagi, Sidikalang, Siborong-Borong dan Silangit.
PT. Vindia Agro Industri tidak memiliki lahan unggul(utama), sehingga PT. Vindia Agro Industri bekerjasama atau bermitra dengan para petani di sekitarnya dalam penyediaan bahan bakunya, di mana PT ini juga memasarkan biji/bibit lobak dan ubi jalar, di mana nantinya para petani akan membeli bibit tersebut dengan harga murah dan apabila panen, nantinya PT ini akan membeli hasil panen para petani dengan harga di atas standar.
2.     Tujuan

PT. Vindia Agro Industri merupakan salah satu PT yang memproduksi bahan Pangan dan Hortikultura yang berupa Ubi jalar dan Lobak yang akan di ekspor ke beberapa Negara seperti Jepang, Korea dan sebagainya (Negara-Negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara) yang bermutu tinggi.
Selain itu, PT. Vindia Agro Industri juga bertujuan sebagai sarana latihan dalam pendidikan pada siswa-siswa (peserta PRAKERIN SMK-SPP Negeri Asahan) . Pada decade terakhir ini, PT ini juga sering kedatangan tamu, baik burupa tamu lokal maupun nonlokal seperti para Buyer dan calon Buyer.

3.      Lokasi


Lokasi PT. Vindia Agro Industri terletak di kawasan Asia Tenggara dengan Identitas/ Letak yang lebih jelas dan terperinci :
Negara             :  Indonesia
Provinsi           :  Sumatra Utara
Kabupaten       :  Simalungun
Kecamatan      :  Purba
Desa                :  Pematang Purba
Jalan                :  Besar Siantar Seribu Dolok
Topografi        :  Terletak pada dataran tinggi dengan wilayah yang bergelombang  dan ketinggian 1400 m diatas permukaan laut.

Kawasan ini berkembang pesat sebagai daerah perkantoran, sektor pertanian,khususnya tanaman Pangan dan Hortikultura.
Keberadaan PT. Vindia Agro Industri sangat strategis, baik di tinjau dari aspek ekonomi, pariwisata, lingkungan hidup, sosial dan budayanya.

A.    Luas Areal PT
Luas Areal PT. Vindia Agro Industri ± 3 ha yang terbagi atas :
a.       ± 2 ha lahan yang terpakai, meliputi perkantoran, pabrik, mes dan ruang makan.
b.      ± 1 ha lahan yang tidak terpakai berupa jurang.

B.     Sarana dan fasilitas yang dimiliki :
1.      Areal Parkir dan Pos Satpam
2.      Kantor
3.      Pabrik
4.      Ruang Makan
5.      Kolam Ikan
6.      Mushola
7.      kantin
8.      Mes
9.      Truk pengangkut bahan baku
10.  Kontener pengangkut bahan yang akan di kirim.


4.     Disiplin Kerja

4.1. Disiplin Kerja Di Lahan (Lapangan), yaitu;

Senin   :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.30 WIB Istirahat
               13.30-17.00 WIB Jam Kerja

Selasa  :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.30 WIB Istirahat
               13.30-17.00 WIB Jam Kerja

Rabu    :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.30 WIB Istirahat
               13.30-17.00 WIB Jam Kerja

Kamis  :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.30 WIB Istirahat
               13.30-17.00 WIB Jam Kerja

Jum-at :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.30 WIB Istirahat
               13.30-17.00 WIB Jam Kerja
Sabtu   :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.30 WIB Istirahat
               13.30-17.00 WIB Jam Kerja



4.2. Disiplin Kerja Di Produksi (Pabrik)

Dalam disiplin kerja , karyawan dan peserta PRAKERIN wajib mengikuti peraturan yang ada, apabila ada yang melanggar praturan itu, maka wajibdikenakan sanksi. Berikut ini tata cara masuk Pabrik dari mulai Loker hingga dalam Produksi
1.      Sandal di letakkan di dalam tempatnya (loker).
2.      Pakailah penutup kepala, seperti harnet, topi, dan sebagainya di dalam loker dengan benar.
3.      Gunakan kaos kaki yang telah di tentukan warnanya.
4.      Pakailah sepatu Boat yang di berikan dari PT di tempatnya.
5.      Setelah menggunakan sepatu di tempatnya, cuci tangan dengan sabun di tempat pencucian tangan  selama ± 10 detik, baik sewaktu masuk maupun keluar Pabrik
6.      Dilakukan pemeriksaan, bertujuan agar karyawan tidak membawa benda asing.
7.      Masukkanlah kartu posting yang telah tersedia di dinding kedalam jam posting hingga keluar (dilakukan saat jam masuk dan keluar)dan letakkan kembali.
8.      Rendamlah tangan di air Kaporit selama ± 10 detik dan elap dengan kain yang tersedia,
9.      Semprotlah tangan anda dengan menggunakan alcohol yang tersedia.
10.  Masukkanlah kaki anda (menggunakan sepatu) kedalam bak yang berisi air Kaporit (sambil berjalan ke dalam ruang produksi/kerja).
11.  Melakukan kegiatan di Pabrik.

4,3. Jam Kerja Yang Telah di Tentukan Di Pabrik

Senin      : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.00 WIB Istirahat
               13.00-17.00 WIB Jam Kerja

Selasa     :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
                  12.00-13.00 WIB Istirahat
               13.00-17.00 WIB Jam Kerja


Rabu       :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.00 WIB Istirahat
               13.00-17.00 WIB Jam Kerja

Kamis     :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.00 WIB Istirahat
               13.00-17.00 WIB Jam Kerja

Jum-at    :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.00 WIB Istirahat
               13.00-17.00 WIB Jam Kerja

Sabtu      :  07.30-12.00 WIB Jam Kerja
               12.00-13.00 WIB Istirahat
               13.00-17.00 WIB Jam Kerja



Standart Warna Kaos Kaki Yang Di Tentukan


Senin         :  Putih
Selasa        :  Biru
Rabu          :  Merah
Kamis        :  Putih
Jum’at       :  Biru
Sabtu         :  Merah

NB            : Kaos kaki wajib diganti setiap hari, apabila tidak diganti atau melanggar peraturan akan dikenakan sanksi.





III.       PERSIAPAN



1.     Rencana Kegiatan

No
Tanggal
Kegiatan
Keterangan
1
25 juni 2012
Pengantaran Siswa ke Lokasi PRAKERIN
PT. Vindia Agro Industri, Purba
2
26 Juni s/d 14 Juli 2012
Kegiatan Prakerin
Lanjut kembali kegiatan PRAKERIN di lokasi
3
15 Juli s/d 22 Juli 2012
Istirahat
Libur menyambut Puasa
4
23 Juli s/d 11 Agustus 2012
Kegiatan PRAKERIN
Lanjut kembali kegiatan PRAKERIN di lokasi
5
12 Agustus s/d 26 Agustus 2012
Istirahat
Libur Hari Raya Idul Fitri
6
27 Agustus s/d 2 Oktober 2012
Kegiatan PRAKERIN
Lanjut kembali kegiatan PRAKERIN di lokasi
7
3 Oktober 2012
Penjemputan pulang siwa PRAKERIN
Kembali ke Kampus SMK-SPP N Asahan




2.     Jadwal Kegiatan PRAKERIN

No
Tanggal
Kegiatan KP


1
25 Juni 2012
Pengantaran siswa ke lokasi Prakerin.









2
26 Juni 2012
* Pengenalan dan tata cara masuk di dalam
   pabrik.



* Penjelasan aliran kerja di dalam pabrik, dari
   mulai panen hingga pasar.





3
27 Juni 2012
* Pembersihan areal tanam.



* Pengolahan lahan.



* Pembuatan bedengan.

4
28 Juni 2012
* Pengolahan lahan dan pembuatan bedengan.



* Kegiatan keagamaan dan pengajian.





5
29 Juni 2012
* Pengolahan lahan dan pembuatan bedengan.



* Menyiangi tanaman takana.





6
30 Juni 2012
* Menyiangi tanaman takana.



* Membumbuni Talas Jepang.



* Membersihkan areal PT. Vindia Agro Industri.

7
2 Juli 2012
* Pembukaan lahan baru.



* Pengolahan lahan dan pembuatan bedengan



  (lahan baru).

8
3 Juli 2012
* Membuat lubang di tengah guludan untuk
  pupuk dasar.



* Melakukan pemupukan dasar.



* Merapikan bedengan yang telah di beri pupuk
  dasar.

9
4 Juli 2012
* Melakukan pemupukan dasar.



* Merapikan bedengan yang telah di beri pupuk  
  dasar.



* Menutup bedengan yang telah di beri pupuk  
  dengan tanah.

10
5 Juli 2012
* Pengenalan dan tata cara masuk di dalam
  pabrik.



* Pembagian kerja di dalam pabrik.



* Kegiatan keagamaan dan pengajian.

11
6 Juli s/d 12 Juli
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik sesuai  .


2012
  pembagian masing-masing tempat kerjanya.





12
13 Juli 2012
* Menanam bibit lobak



* Mengambil stek ubi jalar





13
14 Juli 2012
* Menanam stek ubi jalar



* Menyirami takana





14
16 Juli s/d 17 Juli
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik sesuai


2012
   pembagian masing-masing tempat kerjanya.



* Praktikal test ( 17 juli 2012)

15
25 Juli s/d
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik sesuai


6 Agustus 2012
 pembagian masing-masing tempat kerjanya.





16
7 Agustus s/d 8 Agustus
* Melakukan pemupukan dan penyemprotan ubi
   jalar & lobak


2012
* Menyiangi talas dan takana



* Membuat bedengan

17
9 Aguatus s/d
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik sesuai


10 Agustus 2012
  pembagian masing-masing tempat kerjanya.





18
28 Agustus s/d
* Me lakukan Kegiatan di dalam Pabrik sesuai


10 September 2012
   pembagian masing-masing tempat kerjanya.





19
11 September 2012
* Menyiangi tanaman ubi jalar dan pembalikan



   Batang.



* Memanen talas jepang 

20
12 September 2012
* Memanen talas jepang



* Memanen Lobak



* Menyiangi tanaman ubi jalar dan pembalikan   batang

21
15 September s/d
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik sesuai


19 September 2012
  pembagian masing-masing tempat kerjanya.





22
20 September 2012
* Praktikal Test



* Memanen Lobak





23
21 September 2012
* Praktikal Test (Remidial)



* Muat Kontener (Putra)



* Kebersihan areal mes (Putri)

24
22 September 2012
* Penjemputan Pulang Siswa PRAKERIN




















IV.                       PELAKSANAAN

1.     Waktu Dan Lokasi
a.     Waktu
Adapun pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2012 sampai dengan 22 September 2012.

b.  Lokasi
Adapun lokasi yang kami pergunakan dalam Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah :
PT. VINDIA AGRO INDUSTRI,
Jalan Besar Siantar Seribu Dolok
Kecamatan            : Purba
Kabupaten             : Simalungun
Desa                      : Pematang Purba







2.     Kegiatan – Kegiatan
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN LOBAK
( Raphanus Sativus L )

2.1                        . Latar Belakang
Lobak adalah tumbuhan yang termasuk family Brassicaceae, dimana bentuk lobak seperti wortel, tetapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasaldari negeri Cina, dimana daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi. Tanah yang baik untuk budidaya tanaman lobak adalah tanah yang gembur, mengandung banyak humus ( mengandung banyak unsure hara), dan bagian atasnya tidak mengandung (terdapat) batu-batu krikil (batu-batu kecil).
Kemudian, derajat keasaman tanah (pH) 5-6, sementara waktu tanam yang baik adalah musim hujan  atau awal musim kemarau. Namun, jika menanam di musim kemarau, tanaman harus cukup air.

a.  Manfaat dan Kandungan Lobak
Lobak dapat di gunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dapat pula menghasilkan lendir dalam kerongkongan, sehingga baik untuk obat batuk, terutama umbinya dapat di buat campuran soto.     
Kandungan lobak putih ( kandungan kimianya) dari umbinya meliputi Vitamin A, B1, B2, C, Niasin, minyak atsiri, Kolin, serat kasar, Kalium, Fosfor, zat Besi, dan asam oksolat. Sedangkan untuk daunnya mengandung 30-40 % minyak lemak dan minyak atsiri.Daun lobak juga berkhasiat untuk menyembuhkan rasa ngilu di bagian perut.
Lobak juga dapat menetralisir racun, rokok yang terdapat dalam tubuh, karna mengandung minyak atsiri rafanol dan rafarin. Lobak juga dapat memperhalus kulit. Kandungan vitamin C dalam lobak berkhasiat sebagai antioksidan dan dapat menghambat senyawa melamin, dan lobak juga dapat digunakan sebagai pelangsing tubuh, karna dapat mengurangi nafsu makan.

b. Biologi Tanaman
(Nomenklatur)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan                : Plantae
Ordo                      : Brassicales
Famili                    : Brassicaceae
Genus                    : Raphanus
Spesies                  : R. Sativus
Nama Binominal   : Raphanus Sativus L

Biologi Tanaman
Nama Umum
Indonesia              : Lobak
Filiphina                : Lobanas
Cina                       : Laifa
Jepang                   : Daikon
Inggris                   : Radish

Super Divisi
Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Divisai             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (dikotil atau monokotil)

Sistematik Tanaman Lobak
Divisi               : Magnoliophyta
Subdivisi         : Spermathophyta
Ordo                : Brassicaceae
Kelas               : Magnoliopsida
Famili              : Brassicaceae
Genus              : Raphanus
Spesies            : Raphanus  Sativus L






2.2                         Penanaman
2.2.1    Persiapan Lahan
Proses pembukaan lahan pertanian diawali dengan pembersihan lahan dan pengukuran lahan, yaitu dengan pembersihan lahan dari gulma dan benda-benda yang menggangu perkecambahan benih, selain itu tanaman lobak membutuhkan media tumbuh tanah yang gembur.
Alat yang dipergunakan dalam persiapan lahan, yaitu :
a.       Cangkul           : 26 buah
b.      Handsprayer    : 2 buah knapsack sprayer
c.       Gembor           : 1 buah
d.      Tali plastic       : secukupnya
e.       Goni                : secukupnya

2.2.2    Pembuatan Bedengan
Sebelum melakukan pembuatan bedengan, media tumbuh tanaman harus digemburkan terlebih dahulu, bedenganpun mulai dibuat dengan ukuran :
a.   tinggi            :  30 cm - 40 cm
b.   lebar             : 40 cm - 60 cm

2.2.3    Pemupukan (Pupuk Dasar)
Sebelum dilakukan penanaman, tanah yang sudah diolah di beri pupuk dengan menggunakan pupuk kompos. Pupuk kompos diberikan saat selesai pengolahan lahan dengan cara melubangi tanah (bedengan) bagian atas, selanjutnya ditaburi pupuk kompos. Kemudian ditutup dengan tanah dan diratakan di dalam tanah. Tujuannya pemberian pupuk kompos untuk menambah kandungan unsur hara dalam tanah, memperbaiki sifat fisik tanah dengan cara memperbaiki sifat kimia pada saat tanaman.

2.2.4    Persiapan Benih Tanaman (benih/biji)
Dalam penanaman lobak, benih yang digunakan haruslah benih yang berkualitas baik. Dimana benih tersebut harus mampu berkecambah dalam kondisi yang cukup baik.
Banyak factor yang mempengaruhi mutu suatu benih, antara lain ;
a.       benih yang memenuhi syarat tumbuh
b.      tidak tercampur varietas lain
c.       memiliki hasil yang tinggi
d.      bebas dari serangan hama atau penyakit
e.       benih harus bersertifikasi

2.2.5  Penanaman
Penanaman dilakukan seminggu setelah pemberian pupuk dasar/organic (chicken waste), dengan tujuan unsure hara dari pupuk tersebuit dapat diserap oleh tanaman.
Dalam penanaman tanaman lobak, jarak tanam lobak yang diperlukan adalah 20 cm – 30 cm, dengan jumlah benih perlubang 1 buah, dengan kedalaman ± 2 cm.Adapun benih lobak yang digunakan merupakan benih import dari Jepang, dengan umur panen 55-65 HST.

2.3.         Pemeliharaan
Tanaman lobak penting untuk dijaga dari berbagai hama, seperti kutu daun dan penyakit yang dapat menyerang tanaman lobak. Hama dan penyakit tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida, dengan berbahan aktif Sipermetrin seperti Ripcord, Sherpa, dan lain-lain.

2.3.1.  Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan penanaman kebali bagian-bagian yang kosong bekas tanaman yang mati atau diduga akan rusak, sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya.
Penyulaman dilakukan jika benih tidak tumbuh atau diserang hama, seperti ulat grayak. Penyulaman juga berfungsi untuk menyeragamkan pertumbuhan tanaman yang tumbuh dengan baik.

2.3.2. Penyiangan
Penyiangan merupakan suatu kegiatan pemeliharaan tanaman yang bertujuan untuk mengurangi populasi gulma, sehingga tidak terjadi perebutan unsure hara antara tanaman dengan gulma di dalam tanah. Penyiangan dilakukan pada semua gulma yang tumbuh disekitar areal pertanaman.
Selain itu, penyiangan juga dilakukan agar gulma tidak menghalangi cahaya matahari.

2.3.3.  Pemupukan (Lanjutan)
Pemupukan lanjutan dilakukan setelah usia tanaman mencapai 25-30 HST, karna akar tanaman yang masih muda belum bias mencari makanan sendiri, sehingga harus diberikan pupuk lanjutan.
Pupuk yang diberikan adalah pupuk yang mengandung unsur hara NPK (Natrium, Posfor, Kalium). Pemupukan diberikan pada tanaman dengan cara larikan (membuat lubang pupuk diantara tanaman dalan satu barisan). Setelah itu, lubang diberikan pupuk sesuai dengan anjuran, kemudian ditutup dengan tanah kembali agar bedengan tetap terjaga (tidak rusak).

2.3.4.  Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan tujuan untuk mencegah agar tidak terjadinya kerusakan pada tanaman. Pada umumnya kerusakan yang disebabkan oleh adanya hama tanaman dapat lebih jelas terlihat dari fisik tanaman yang terserang hama.
Tanaman yang terserang penyakit tidak dapat terlihat secara jelas jika penyakit tersebut menyerang bagian jaringan tanaman.
Untuk meminimalis terjadinya kerusakan akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman, dapat digunakan pestisida secara tepat dan benar sesuai dengan dosis dan konsentrasi yang dianjurkan. Penggunaan pestisida harus dihentikan dua minggu sebelum pemungutan hasil. Diantara musuh (hama) dan penyakit yang biasa menyerang yaitu ;
a.   Busuk Hitam (Xanthomonas Competris Pv. Campestris)
   Gejala 
Tepian daun menguning terjadi klorosis berbentuk V, menyudut mengikuti pertulangan daun. Berikutnya seluruh daun menguning sampai berkas pembuluhnya menghitam. Krop membusuk dan mengeluarkan cairan kental seperti getah yang disebut xanthan. Tanaman menjadi semakin lemah karma tidak bias berfotosintesis sampai akhirnya mati kehabisan nutrisi.
Penyebab :
Kemunculan seringkali disebabkan oleh bakteri Xanthomonas yang terbawa benih. Penyebaran lebih jauh dibantu oleh percikan air, tiupan angina dan prantaraan serangga, dimana serangga yang digunakan untuk membantu penyerbukan tanaman lobak.
            Penanggulangan :
Kimiawi
Menggunakan pestisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 77 Wp/cupravit OB 21 maupun Bion M-1/48 Wp yang mengandung bahan aktif mankozeb dan asibenzolat 5-matil.
            Budidaya
Pilihlah bibit yang bebas dari penyakit, sebelum penanaman jangan menanam lobak di tempat sebelumnya. Atau lakukanlah rotai tanam.
b.      Kudis Streptomyces scabiei
Tidak kurang dari 400 spesies bakteri tergolong dalam genus Streptomyces. Jenis Streptomyces griseus menghasilkan antibiotika streptomisin yang bias menangak infeksi pada manusia. Racun dapat menyebabkan hipertropi atau pembesaran ukuran sel dalam jaringan maupun terhambatnya pertumbuhan sel utama mengubah siklus pembelahan sel yang normal.
Gejala :
Tidak ada gejala yang tampak dipermukaan, namun kalau umbi dibongkar, akan keluar lembak lesi alias lebam di permukaan umbi.
Penyebab :
Keasaman tinggi pada pH tanah mendekati netral di suhu 24-30 0C dengan tanah yang kering membuat tanaman mengalami stres.
Penaggulangan :
Mekanis
Melakukan irigasi 2-6 minggu pasca tanam,untuk menjaga kelembaban dan mencegah tanaman stress.
Kimiawi
Tidak ada pestisida tunggal yang mujarab memberantas cendawan ini.



Budidaya
Hindari memupuk dengan pupuk yang meninggikan pH seperti pupuk kandang yang masih baru, gunakan pupuk yang berbahan amoniak yang sifatnya menurunkan pH.

2.4. Panen
Tanaman lobak dipanen pada umur 55-60 hari setelah tanam ( ± 2 bulan), dengan diameter umbinya 6 cm-8 cm. Hasil tanamn dapat dipungut setelah umbi-umbinya cukup besar, sehingga mencapai ukuran optimal untuk dikonsumsi.
Keterlambatan dalam mengangkut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya juga tidak enak (kapus-kapus). Tanaman yang terawat dapat menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan ada jenis lobak yang dapat menghasilkan umbi yang beratnya 2-8 kg tiap tanaman dan rasanya enak dimakan.








2.5.  PASCA PANEN (PRODUKSI HASIL/PABRIK)
Pasca panen adalah pemungutan hasil dari tanaman yang sudah ditanam dan sudah di rawat sebelumnya. Pemungutan hasil panen dilakukan secepatnya, agar lobak tidak berkayu (berkabus-kabus).
TAHAPAN EXPORT PRODUKSI LOBAK
Pertama – tama, lobak yang sudah dipanen di angkut dengan truk, kemudian dibawa ketempat yang ingin diproses. Kemudian lobak diturunkan dan dikeluarkan dari karung. Setelah itu dimasukkan kedalam bak pencucian, lalu lobak dibersihkan dari kotoran yang masih  menempel pada lobak tersebut. Selanjutnya lobak yang sudah bersih dimasukkan kedalam ruang produksi, dengan melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
Tahap 1
Lobak dicuci
  • Lobak dicuci hingga bersih dari sisa-sisa lumpur atau tanah yang masih menempel pada lobak, lalu disortir dan dimasukkan kedalam tangki yang berisi air.
Tahap 2
Lobak di potong (Cutting)
·         setelah lobak dicuci, lalu lobak dipotong dengan menggunakan pisau potong.
  •  lalu di ukur dengan sigma sesuai dengan ukuran standart lobak yang akan diproduksi.
  • setelah dipotong, lobak diambil dari tangki dengan menggunakan keranjang, lalu diletakkan di atas meja yang telah disediakan guna untuk disortir.
Tahap 3
Sortir I (Sortir Awal)
  • setelah itu, lobak disortir dengan ukuran yang telah ditentukan dan dimasukkan kedalam tangki yang berisi air.
  • Setelah itu, lobak diambil dari tangki dengan menggunakan keranjang, lalu diletakkan di atas shaping yang telah disediakan.
Tahap 4
Shaping
  • Setelah lobak disortir, lobak dishaping.
  • Apabila lobak yang ukurannya terlalu kecil menggunakan shaping manual,
namun apabila lobak yang besar dan sedang menggunakan mesin shaping.
Tahap 5
Sortir II (Sortir Akhir)
  • setelah di shaping, lobak di ambil kembali dari dalam tangki untuk dilakukan penyortiran ulang. Apabila ada lobak yang masih berkulit dan bercak hitam di lakukan trimming (perbaikan).
  • Setelah itu masukkan lobak ke dalam tangki untuk di blancing.



Tahap 6
Blancing
  • setelah lobak disortir, lobak diangkat dari dalam tangki dan dimasukkan kekeranjang blancing.
  • Lalu lobak dimasukkan kedalam tangki blancing untuk dilakukan pemblancingan.
Contoh :
Dalam 1 kali blancing ada 8 keranjang, dan air yang digunakan untuk blancing sebanyak 600 L, dengan
*Size                     : 57 x 22
  Temperatur           : 95 0C
  Waktu                 : 4 menit
*Size                     : 57 x 27
  Temperatur           : 95 0C
  Waktu                 : 6 menit
*Size                     : 55 x 20
  Temperatur           : 95 0C
  Waktu                 : 3 menit
Tahap 7
Cooling
  • Setelah lobak di blanching, lobak dimasukkan kedalam tangki air dengan air mengalir, sampai lobak benar-benar dingin.

Tahap 8
Packing lobak
  • Setelah didinginkan, lobak diangkat dengan menggunakan keranjang, lalu dituangkan di atas meja lampu untuk diperiksa kembali, apakah ada benda     asing, bintik hitam, dan gabus.
  • Setelah itu lobak dimasukkan kedalam plastic sesuai dengan ukuran lobak  yang diproduksi.
Contoh :
*Size                     : 55 x 20
 Ukuran plastic      : 320 x 440
 1 Bag                    : 60 pcs
 1 pcs                     : 45 gr
*Size                     : 57 x 27
 Ukuran plastic      : 329 x 440
 1 Bag                    : 48 pcs
 1 pcs                     : 66,7 gr
  • Lobak diberi larutan, tujuannya agar lobak tahan lama dan kenyal.
Contoh :
Kandungan Larutan :
*Air                       : 200 Liter
*Vitamin C           : 120 gr
*Lactid Acid         : 600 gr
*Citrid Acid          : 120 gr
*Size 57 x 27        : jumlah larutannya 640 ml
*Suze 55 x 20       : jumlah larutannya 540 ml
  • Setelah diberi larutan, lobak di vacuum, dengan tujuan untuk mengeluarkan  udara dari dalam plastic dengan waktu 22 detik.
  • Setelah lobak di vacuum, lobak di seal, dengan tujyuan untu mensegel plastic agar tertutup dengan rata dan rapat.
  • Setelah lobak di seal, lobak yang berada didalam plastic diratakan, tujuannya agar lobak tersusun rapi sesuai dengan ukuran dan bentuk plastic yang di gunakan (sesuai standart).
  • Setelah itu, lobak diperiksa kembali menggunakan TABLE LAMP (meja  lampu).
  • Setelah itu, lobak dimasukkan kedalam keranjang guna untuk mengalami sterilisasi. Didalam keranjang tersebut berisi 4 bag lalu diikat. Dalam 1 ikat berisi 8 bag yang akan dibawa ke Sterilisasi.
Tahap 9
Sterilisasi
Tujuannya : untuk menonaktifkan bakteri yang terdapat dalam lobak. Contoh :
*Size 57 x 27
Waktu                   : 70 menit
Temperetur            : 950 C
*Size 55 x 20
Waktu                   : 60 menit
Temperetur            : 950 C
Tahap 10
Cooling
  • Tujuannya yaitu agar lobak yang sudah disterilisasi tidak panas, karna bisa menyebabkan lobak berubah warna
  • Cooling ada 3 tahapan, yaitu :
Cooling I         : 10 menit
Cooling II       : 20 menit
Cooling III      : menggunakan es selama 60 menit
Tahap 11
Pengepakan (Packing Kotak)
  • Setelah di cooling, lobak diangkat dan diletakkan di atas meja, lalu diratakan sampai tersusun rapi, lalu lobak dimasukan di dalam plastic.
  • Dalam 1 plastik ada 3 bag untuk size 57 x 27, sedangkan 55 x 36 dalam 1 plastik ada 2 bag.
  • Setelah itu, lobak yang sudak di plastiki di masukkan kedalam kotak.
  • Dalam 1 kotak berisi 2 plastik 6 bag untuk size 57  x 27, sedangkan 55 x 36 dalam 1 kotak berisi 4 bag.
  • Kotak yang digunakan dalam pengepakan berbentuk polos dengan panah yang berwarna di salah satu kotak yang juga di beri label. Contoh :
*Size 55 x 20
  Warna panah pada kotak berwarna hitam
*Size 55 x 27
  Warna panah pada kotak berwarna pink
*Size 57 x 22
  Warna panah pada kotak berwarna orange
*Size 55 x 36
  Warna panah pada kotak berwarna merah
Tahap 12
Cool Room

  • Setelah lobak di masukkan di dalam kotak, kotak di isolasi menggunakan isolasi putih.
  • setelah lobak di isolasi, kotak diantar ke dalam Cool Room yang gunanya untuk menjaga kesegaran lobak dengan suhu + 20 C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar