KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan PRAKERIN mengenai
Teknik Budidaya Tanaman Lobak (Raphanus
Sativus L).
Adapun penulisan
laporan ini adalah sebagai salah satu
bentuk prasyarat penilaian dalam PRAKERIN yang dilaksanakan pada PT. Vindia
Agro Industri, yang dilakukan selama ± 90 hari. Penulis menyadari bahwa laporan
PRAKERIN ini masih sangat sederhana, hal ini dikarenakan Penulis masih dalam
taraf belajar. Penulis juga menyadari kesalahan ini murni datang dari Penulis
sendiri. Oleh sebab itu, Penulis dengan senang hati menerima saran dan masukan
yang sifatnya membangun.
Pada kesempatan ini Penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya pada orang-orang yang turut ikut serta
berpartisipasi, yang telah memberi peran penting dalam pembuatan Laporan
PRAKERIN dan juga teman-teman kerja kelompok yang tak kalah berperan penting
dalam penyusunan Laporan PRAKERIN ini.
Akhirnya Penulis
berharap semoga Laporan PRAKERIN dapat bermanfaat dan sebagai referensi bagi para
pembaca dan Penulis juga berharap kiranya Laporan PRAKERIN ini dapat diterima
sebagai kriteria penilaian kelulusan untuk Ujian Nasional (UN).
Kisaran,
02 OKT 2012
Penulis,
Dian
Alan Kurniadi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
I.
PENDAHULUAN........................................................................... 1
1. Latar
Belakang PRAKERIN....................................................... 1
A. Dasar
Hukum......................................................................... 1
2. Tujuan
Praktek Kerja Industri (PRAKRIN)................................ 2
3. Manfaat
PRAKERIN.................................................................. 3
II. URAIAN UMUM............................................................................
4 1. Profil PT. Vindia Agro Industri.................................................................................. 4
2. Tujuan.......................................................................................... 5 3. Lokasi 5 ..................................................................................................... 4. Disiplin Kerja 7
III. PERSIAPAN.................................................................................... 10
1. Rencana
Kegiatan........................................................................ 10
2. Jadwal
Kegiatan PRAKERIN..................................................... 10
IV. PELAKSANAAN............................................................................ 13 1. Waktu dan Lokasi ..................................................................................................... 13
2. Kegiatan-Kegiatan....................................................................... 14
2.1.
Latar Belakang...................................................................... 14
2.2.
Penanaman............................................................................ 17
2.3.
Pemeliharaan......................................................................... 19
2.4.
Panen.................................................................................... 23
2.5.
Pasca Panen.......................................................................... 24
3. Analisa
Usaha Tani...................................................................... 31
V. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH........................... 34
1. Masalah........................................................................................ 34
2. Pemecahan
Masalah..................................................................... 35
VI. KESIMPULAN
DAN SARAN...................................................... 36 1. Kesimpulan 36
2. Saran............................................................................................ 37
VII. LAMPIRAN..................................................................................... 38
VIII. DAFTAR
PUSTAKA..................................................................... 42
I. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang PRAKERIN
Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan
kegiatan dari kalender pendidikan SMK-SPP Negeri Asahan bagi siswa yang telah
menyelesaikan atau menjalani pembelajaran
di semester IV.
Menurut kurikulum, PRAKERIN merupakan
proses pembelajaran di semester V yang menjadi kewajiban persyaratan bagi siswa
SMK-SPP Negeri Asahan yang dilaksanakan diluar kampus.
PRAKERIN juga merupakan kewajiban
bagi siswa untuk mencari pengalaman kerja nyata di lapangan, sebagai persiapan
menghadapi proses pembelajaran di semester VI dan dunia kerja setelah
menyelesaikan studinya di sekolah.
A. Dasar Hukum
1.
SK Menteri Pertanian No. 412/
Kpts/ OT.. 210/ 2/ 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Manengah di
SPP;
2.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 No. 78, tambahan
lembaran Negara No. 4301);
3.
Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 No.
41, tambahan Lembaran Negara No. 4496);
4.
Keputusan Kepala Badan
Sumberdaya Manusia Pertanian No. 92/Kpts/SM. 116/ 12/ 2003 tentang Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Siswa Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP).
2.
Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Dalam melaksanakan PRAKERIN , adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah;
Tujuan Umum :
PRAKERIN bertujuan agar siswa memiliki
semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha tani secara professional
dengan memperhatikan situasi, kondisi, dan potensi wilayah.
Adapun Tujuan Khusus yaitu ;
- mendalami dan mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam berusaha tani, berorientasi agribisnis dan dilandasi sikap mental, disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab yang tinggi.
- Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat, khususnya petani agar mampu menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan Teknologi Pertanian Berwawasan Lingkungan.
- Melatih siswa mendalami dengan melakukan kegiatan di Unit Usaha, BUMN, Lembaga, Dinas Terkait, sehingga dapat mengadopsi keberhasilan dalam usaha agribisnis.
3. Manfaat
PRAKERIN
Manfaat PRAKERIN adalah siswa belajar
situasi nyata di lapangan untuk mendapatkan kerja pengalaman, berusaha dibidang
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan bagian dari pengajaran yang
dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah secara perorangan maupun kelompok
dengan bimbingan sekolah/kerja usaha unit Dinas terkait.
II.
URAIAN UMUM
1.
Profil PT. Vindia Agro Industri
PT. Vindia Agro Industri (PT. VAI)
merupakan salah satu PT yang terkemuka di Asia Tenggara khususnya dalam bidang
makanan ringan (siap saji). PT. Viandia Agro Industri berdiri pada tahun 2006.
Dalam proses pemasarannya PT. Vindia Agro
Industi memasarkan dua komoditi, yaitu lobak (Raphanus Sativus L) dan ubi jalar (Ipomea Batatas L). Lobak memiliki Buyer seperti Negara Jepang, dan
di produksi dalam bentuk bulatan-bulatan
seperti roda. Biasanya PT. VAI sering memasarkan dengan ukuran-ukuran
seperti ukuran 55 x 25, 55 x 30, dan sebagainya.
Ubi Jalar memiliki Buyer seperti Negara Jepang, Korea, dan Singapura, dan di produksi dalam berbagai bentuk, seperti :
Slice, Coin, Mentori dan Diamon.
Di Indonesia hanya ada 5 PT yang
memproduksi makanan ringan seperti yang di produksi di PT. Vindia Agro
Industri, dimana bertembat di daerah
Berastagi, Sidikalang, Siborong-Borong dan Silangit.
PT. Vindia Agro Industri tidak
memiliki lahan unggul(utama), sehingga PT. Vindia Agro Industri bekerjasama
atau bermitra dengan para petani di sekitarnya dalam penyediaan bahan bakunya,
di mana PT ini juga memasarkan biji/bibit lobak dan ubi jalar, di mana nantinya
para petani akan membeli bibit tersebut dengan harga murah dan apabila panen,
nantinya PT ini akan membeli hasil panen para petani dengan harga di atas
standar.
2.
Tujuan
PT. Vindia Agro Industri merupakan
salah satu PT yang memproduksi bahan Pangan dan Hortikultura yang berupa Ubi
jalar dan Lobak yang akan di ekspor ke beberapa Negara seperti Jepang, Korea
dan sebagainya (Negara-Negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara) yang
bermutu tinggi.
Selain itu, PT. Vindia Agro Industri
juga bertujuan sebagai sarana latihan dalam pendidikan pada siswa-siswa
(peserta PRAKERIN SMK-SPP Negeri Asahan) . Pada decade terakhir ini, PT ini
juga sering kedatangan tamu, baik burupa tamu lokal maupun nonlokal seperti
para Buyer dan calon Buyer.
3.
Lokasi
Lokasi PT. Vindia Agro Industri
terletak di kawasan Asia Tenggara dengan Identitas/ Letak yang lebih jelas dan
terperinci :
Negara : Indonesia
Provinsi : Sumatra
Utara
Kabupaten : Simalungun
Kecamatan : Purba
Desa : Pematang
Purba
Jalan : Besar Siantar
Seribu Dolok
Topografi : Terletak
pada dataran tinggi dengan wilayah yang bergelombang dan ketinggian 1400 m diatas permukaan laut.
Kawasan ini berkembang pesat sebagai
daerah perkantoran, sektor pertanian,khususnya tanaman Pangan dan Hortikultura.
Keberadaan PT. Vindia Agro Industri
sangat strategis, baik di tinjau dari aspek ekonomi, pariwisata, lingkungan
hidup, sosial dan budayanya.
A.
Luas Areal PT
Luas Areal PT. Vindia Agro Industri ± 3 ha yang terbagi atas
:
a.
± 2 ha lahan yang terpakai,
meliputi perkantoran, pabrik, mes dan ruang makan.
b.
± 1 ha lahan yang tidak
terpakai berupa jurang.
B.
Sarana dan fasilitas yang
dimiliki :
1.
Areal Parkir dan Pos Satpam
2.
Kantor
3.
Pabrik
4.
Ruang Makan
5.
Kolam Ikan
6.
Mushola
7.
kantin
8.
Mes
9.
Truk pengangkut bahan baku
10.
Kontener pengangkut bahan yang
akan di kirim.
4.
Disiplin Kerja
4.1. Disiplin Kerja Di Lahan (Lapangan), yaitu;
Senin : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.30 WIB Istirahat
13.30-17.00 WIB Jam Kerja
Selasa : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.30 WIB Istirahat
13.30-17.00 WIB Jam Kerja
Rabu : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.30 WIB Istirahat
13.30-17.00 WIB Jam Kerja
Kamis : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.30 WIB Istirahat
13.30-17.00 WIB Jam Kerja
Jum-at : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.30 WIB Istirahat
13.30-17.00 WIB Jam Kerja
Sabtu : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.30 WIB Istirahat
13.30-17.00 WIB Jam Kerja
4.2. Disiplin Kerja Di Produksi (Pabrik)
Dalam disiplin kerja , karyawan dan peserta
PRAKERIN wajib mengikuti peraturan yang ada, apabila ada yang melanggar
praturan itu, maka wajibdikenakan sanksi. Berikut ini tata cara masuk Pabrik
dari mulai Loker hingga dalam Produksi
1.
Sandal di letakkan di dalam
tempatnya (loker).
2.
Pakailah penutup kepala,
seperti harnet, topi, dan sebagainya di dalam loker dengan benar.
3.
Gunakan kaos kaki yang telah di
tentukan warnanya.
4.
Pakailah sepatu Boat yang di
berikan dari PT di tempatnya.
5.
Setelah menggunakan sepatu di
tempatnya, cuci tangan dengan sabun di tempat pencucian tangan selama ± 10 detik, baik sewaktu masuk maupun keluar
Pabrik
6.
Dilakukan pemeriksaan,
bertujuan agar karyawan tidak membawa benda asing.
7.
Masukkanlah kartu posting yang
telah tersedia di dinding kedalam jam posting hingga keluar (dilakukan saat jam
masuk dan keluar)dan letakkan kembali.
8.
Rendamlah tangan di air Kaporit
selama ± 10 detik dan elap dengan kain yang tersedia,
9.
Semprotlah tangan anda dengan
menggunakan alcohol yang tersedia.
10.
Masukkanlah kaki anda
(menggunakan sepatu) kedalam bak yang berisi air Kaporit (sambil berjalan ke
dalam ruang produksi/kerja).
11.
Melakukan kegiatan di Pabrik.
4,3. Jam
Kerja Yang Telah di Tentukan Di Pabrik
Senin : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.00 WIB
Istirahat
13.00-17.00 WIB
Jam Kerja
Selasa : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.00
WIB Istirahat
13.00-17.00 WIB
Jam Kerja
Rabu : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.00 WIB
Istirahat
13.00-17.00 WIB
Jam Kerja
Kamis : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.00 WIB
Istirahat
13.00-17.00 WIB
Jam Kerja
Jum-at : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.00 WIB
Istirahat
13.00-17.00 WIB
Jam Kerja
Sabtu : 07.30-12.00 WIB Jam Kerja
12.00-13.00 WIB
Istirahat
13.00-17.00 WIB
Jam Kerja
Standart Warna Kaos Kaki Yang Di Tentukan
Senin : Putih
Selasa : Biru
Rabu : Merah
Kamis : Putih
Jum’at : Biru
Sabtu : Merah
NB : Kaos kaki wajib diganti setiap hari,
apabila tidak diganti atau melanggar peraturan akan dikenakan sanksi.
III. PERSIAPAN
1.
Rencana Kegiatan
No
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
1
|
25 juni 2012
|
Pengantaran
Siswa ke Lokasi PRAKERIN
|
PT.
Vindia Agro Industri, Purba
|
2
|
26 Juni s/d 14 Juli 2012
|
Kegiatan
Prakerin
|
Lanjut
kembali kegiatan PRAKERIN di lokasi
|
3
|
15 Juli s/d 22 Juli 2012
|
Istirahat
|
Libur
menyambut Puasa
|
4
|
23 Juli s/d 11 Agustus 2012
|
Kegiatan PRAKERIN
|
Lanjut
kembali kegiatan PRAKERIN di lokasi
|
5
|
12 Agustus s/d 26 Agustus 2012
|
Istirahat
|
Libur
Hari Raya Idul Fitri
|
6
|
27 Agustus s/d 2 Oktober 2012
|
Kegiatan
PRAKERIN
|
Lanjut
kembali kegiatan PRAKERIN di lokasi
|
7
|
3 Oktober 2012
|
Penjemputan
pulang siwa PRAKERIN
|
Kembali
ke Kampus SMK-SPP N Asahan
|
2.
Jadwal Kegiatan PRAKERIN
No
|
Tanggal
|
Kegiatan KP
|
|
1
|
25
Juni 2012
|
Pengantaran siswa ke lokasi
Prakerin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
26
Juni 2012
|
* Pengenalan dan tata cara masuk di
dalam
pabrik.
|
|
|
|
* Penjelasan aliran kerja di dalam
pabrik, dari
mulai panen hingga pasar.
|
|
|
|
|
|
3
|
27
Juni 2012
|
* Pembersihan areal tanam.
|
|
|
|
* Pengolahan lahan.
|
|
|
|
* Pembuatan bedengan.
|
|
4
|
28
Juni 2012
|
* Pengolahan lahan dan pembuatan
bedengan.
|
|
|
|
* Kegiatan keagamaan dan pengajian.
|
|
|
|
|
|
5
|
29
Juni 2012
|
* Pengolahan lahan dan pembuatan
bedengan.
|
|
|
|
* Menyiangi tanaman takana.
|
|
|
|
|
|
6
|
30
Juni 2012
|
* Menyiangi tanaman takana.
|
|
|
|
* Membumbuni Talas Jepang.
|
|
|
|
* Membersihkan areal PT. Vindia Agro
Industri.
|
|
7
|
2
Juli 2012
|
* Pembukaan lahan baru.
|
|
|
|
* Pengolahan lahan dan pembuatan
bedengan
|
|
|
|
(lahan baru).
|
|
8
|
3
Juli 2012
|
* Membuat lubang di tengah guludan
untuk
pupuk dasar.
|
|
|
|
* Melakukan pemupukan dasar.
|
|
|
|
* Merapikan bedengan yang telah di
beri pupuk
dasar.
|
|
9
|
4
Juli 2012
|
* Melakukan pemupukan dasar.
|
|
|
|
* Merapikan bedengan yang telah di
beri pupuk
dasar.
|
|
|
|
* Menutup bedengan yang telah di
beri pupuk
dengan tanah.
|
|
10
|
5
Juli 2012
|
* Pengenalan dan tata cara masuk di
dalam
pabrik.
|
|
|
|
* Pembagian kerja di dalam pabrik.
|
|
|
|
* Kegiatan keagamaan dan pengajian.
|
|
11
|
6
Juli s/d 12 Juli
|
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik
sesuai .
|
|
|
2012
|
pembagian masing-masing tempat kerjanya.
|
|
|
|
|
|
12
|
13
Juli 2012
|
* Menanam bibit lobak
|
|
|
|
* Mengambil stek ubi jalar
|
|
|
|
|
|
13
|
14
Juli 2012
|
* Menanam stek ubi jalar
|
|
|
|
* Menyirami takana
|
|
|
|
|
|
14
|
16
Juli s/d 17 Juli
|
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik
sesuai
|
|
|
2012
|
pembagian
masing-masing tempat kerjanya.
|
|
|
|
* Praktikal test ( 17 juli 2012)
|
|
15
|
25
Juli s/d
|
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik
sesuai
|
|
|
6
Agustus 2012
|
pembagian masing-masing tempat kerjanya.
|
|
|
|
|
|
16
|
7
Agustus s/d 8 Agustus
|
* Melakukan pemupukan dan
penyemprotan ubi
jalar & lobak
|
|
|
2012
|
* Menyiangi talas dan takana
|
|
|
|
* Membuat bedengan
|
|
17
|
9
Aguatus s/d
|
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik
sesuai
|
|
|
10
Agustus 2012
|
pembagian masing-masing tempat kerjanya.
|
|
|
|
|
|
18
|
28
Agustus s/d
|
* Me lakukan Kegiatan di dalam
Pabrik sesuai
|
|
|
10
September 2012
|
pembagian
masing-masing tempat kerjanya.
|
|
|
|
|
|
19
|
11
September 2012
|
* Menyiangi tanaman ubi jalar dan
pembalikan
|
|
|
|
Batang.
|
|
|
|
* Memanen talas jepang
|
|
20
|
12
September 2012
|
* Memanen talas jepang
|
|
|
|
* Memanen Lobak
|
|
|
|
* Menyiangi tanaman ubi jalar dan pembalikan
batang
|
|
21
|
15
September s/d
|
* Melakukan Kegiatan di dalam Pabrik
sesuai
|
|
|
19
September 2012
|
pembagian
masing-masing tempat kerjanya.
|
|
|
|
|
|
22
|
20
September 2012
|
* Praktikal Test
|
|
|
|
* Memanen Lobak
|
|
|
|
|
|
23
|
21
September 2012
|
* Praktikal Test (Remidial)
|
|
|
|
* Muat Kontener (Putra)
|
|
|
|
* Kebersihan areal mes (Putri)
|
|
24
|
22
September 2012
|
* Penjemputan Pulang Siswa PRAKERIN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
IV.
PELAKSANAAN
1. Waktu Dan Lokasi
a.
Waktu
Adapun pelaksanaan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2012 sampai dengan 22
September 2012.
b. Lokasi
Adapun lokasi yang kami pergunakan
dalam Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah :
PT. VINDIA AGRO INDUSTRI,
Jalan Besar Siantar Seribu Dolok
Kecamatan :
Purba
Kabupaten : Simalungun
Desa :
Pematang Purba
2.
Kegiatan – Kegiatan
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN LOBAK
( Raphanus
Sativus L )
2.1
. Latar Belakang
Lobak adalah tumbuhan yang termasuk
family Brassicaceae, dimana bentuk lobak seperti wortel, tetapi isi dan
kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasaldari negeri Cina, dimana daerah
yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi. Tanah yang baik untuk
budidaya tanaman lobak adalah tanah yang gembur, mengandung banyak humus (
mengandung banyak unsure hara), dan bagian atasnya tidak mengandung (terdapat)
batu-batu krikil (batu-batu kecil).
Kemudian, derajat keasaman tanah (pH)
5-6, sementara waktu tanam yang baik adalah musim hujan atau awal musim kemarau. Namun, jika menanam
di musim kemarau, tanaman harus cukup air.
a. Manfaat dan
Kandungan Lobak
Lobak dapat di gunakan sebagai obat
gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dapat pula menghasilkan lendir dalam
kerongkongan, sehingga baik untuk obat batuk, terutama umbinya dapat di buat
campuran soto.
Kandungan lobak putih ( kandungan
kimianya) dari umbinya meliputi Vitamin A, B1, B2, C,
Niasin, minyak atsiri, Kolin, serat kasar, Kalium, Fosfor, zat Besi, dan asam
oksolat. Sedangkan untuk daunnya mengandung 30-40 % minyak lemak dan minyak
atsiri.Daun lobak juga berkhasiat untuk menyembuhkan rasa ngilu di bagian
perut.
Lobak juga dapat menetralisir racun,
rokok yang terdapat dalam tubuh, karna mengandung minyak atsiri rafanol dan
rafarin. Lobak juga dapat memperhalus kulit. Kandungan vitamin C dalam lobak
berkhasiat sebagai antioksidan dan dapat menghambat senyawa melamin, dan lobak
juga dapat digunakan sebagai pelangsing tubuh, karna dapat mengurangi nafsu
makan.
b. Biologi Tanaman
(Nomenklatur)
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Ordo : Brassicales
Famili : Brassicaceae
Genus : Raphanus
Spesies : R. Sativus
Nama Binominal : Raphanus
Sativus L
Biologi Tanaman
Nama Umum
Indonesia : Lobak
Filiphina : Lobanas
Cina : Laifa
Jepang : Daikon
Inggris : Radish
Super Divisi
Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Divisai :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (dikotil atau monokotil)
Sistematik
Tanaman Lobak
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermathophyta
Ordo : Brassicaceae
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Brassicaceae
Genus : Raphanus
Spesies : Raphanus Sativus L
2.2
Penanaman
2.2.1 Persiapan Lahan
Proses pembukaan lahan pertanian
diawali dengan pembersihan lahan dan pengukuran lahan, yaitu dengan pembersihan
lahan dari gulma dan benda-benda yang menggangu perkecambahan benih, selain itu
tanaman lobak membutuhkan media tumbuh tanah yang gembur.
Alat yang dipergunakan dalam persiapan lahan, yaitu :
a.
Cangkul : 26 buah
b.
Handsprayer : 2 buah knapsack sprayer
c.
Gembor : 1 buah
d.
Tali plastic : secukupnya
e.
Goni : secukupnya
2.2.2 Pembuatan Bedengan
Sebelum melakukan pembuatan bedengan,
media tumbuh tanaman harus digemburkan terlebih dahulu, bedenganpun mulai
dibuat dengan ukuran :
a. tinggi : 30 cm
- 40 cm
b. lebar :
40 cm - 60 cm
2.2.3 Pemupukan (Pupuk Dasar)
Sebelum dilakukan penanaman, tanah
yang sudah diolah di beri pupuk dengan menggunakan pupuk kompos. Pupuk kompos
diberikan saat selesai pengolahan lahan dengan cara melubangi tanah (bedengan)
bagian atas, selanjutnya ditaburi pupuk kompos. Kemudian ditutup dengan tanah
dan diratakan di dalam tanah. Tujuannya pemberian pupuk kompos untuk menambah
kandungan unsur hara dalam tanah, memperbaiki sifat fisik tanah dengan cara
memperbaiki sifat kimia pada saat tanaman.
2.2.4 Persiapan Benih Tanaman
(benih/biji)
Dalam penanaman lobak, benih yang
digunakan haruslah benih yang berkualitas baik. Dimana benih tersebut harus
mampu berkecambah dalam kondisi yang cukup baik.
Banyak factor yang mempengaruhi mutu suatu benih, antara
lain ;
a.
benih yang memenuhi syarat
tumbuh
b.
tidak tercampur varietas lain
c.
memiliki hasil yang tinggi
d.
bebas dari serangan hama atau
penyakit
e.
benih harus bersertifikasi
2.2.5 Penanaman
Penanaman dilakukan seminggu setelah
pemberian pupuk dasar/organic (chicken waste), dengan tujuan unsure hara dari
pupuk tersebuit dapat diserap oleh tanaman.
Dalam penanaman tanaman lobak, jarak
tanam lobak yang diperlukan adalah 20 cm – 30 cm, dengan jumlah benih perlubang
1 buah, dengan kedalaman ± 2 cm.Adapun benih lobak yang digunakan merupakan
benih import dari Jepang, dengan umur panen 55-65 HST.
2.3.
Pemeliharaan
Tanaman lobak penting untuk dijaga
dari berbagai hama,
seperti kutu daun dan penyakit yang dapat menyerang tanaman lobak. Hama dan penyakit tersebut
dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida, dengan berbahan aktif Sipermetrin
seperti Ripcord, Sherpa, dan lain-lain.
2.3.1. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan penanaman
kebali bagian-bagian yang kosong bekas tanaman yang mati atau diduga akan
rusak, sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas
tertentu sesuai dengan jarak tanamnya.
Penyulaman dilakukan jika benih tidak
tumbuh atau diserang hama,
seperti ulat grayak. Penyulaman juga berfungsi untuk menyeragamkan pertumbuhan
tanaman yang tumbuh dengan baik.
2.3.2. Penyiangan
Penyiangan merupakan suatu kegiatan
pemeliharaan tanaman yang bertujuan untuk mengurangi populasi gulma, sehingga
tidak terjadi perebutan unsure hara antara tanaman dengan gulma di dalam tanah.
Penyiangan dilakukan pada semua gulma yang tumbuh disekitar areal pertanaman.
Selain itu, penyiangan juga dilakukan
agar gulma tidak menghalangi cahaya matahari.
2.3.3. Pemupukan (Lanjutan)
Pemupukan lanjutan dilakukan setelah
usia tanaman mencapai 25-30 HST, karna akar tanaman yang masih muda belum bias
mencari makanan sendiri, sehingga harus diberikan pupuk lanjutan.
Pupuk yang diberikan adalah pupuk
yang mengandung unsur hara NPK (Natrium, Posfor, Kalium). Pemupukan diberikan
pada tanaman dengan cara larikan (membuat lubang pupuk diantara tanaman dalan
satu barisan). Setelah itu, lubang diberikan pupuk sesuai dengan anjuran,
kemudian ditutup dengan tanah kembali agar bedengan tetap terjaga (tidak
rusak).
2.3.4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan tujuan
untuk mencegah agar tidak terjadinya kerusakan pada tanaman. Pada umumnya
kerusakan yang disebabkan oleh adanya hama
tanaman dapat lebih jelas terlihat dari fisik tanaman yang terserang hama.
Tanaman yang terserang penyakit tidak
dapat terlihat secara jelas jika penyakit tersebut menyerang bagian jaringan
tanaman.
Untuk meminimalis terjadinya
kerusakan akibat serangan hama
dan penyakit pada tanaman, dapat digunakan pestisida secara tepat dan benar
sesuai dengan dosis dan konsentrasi yang dianjurkan. Penggunaan pestisida harus
dihentikan dua minggu sebelum pemungutan hasil. Diantara musuh (hama) dan penyakit yang
biasa menyerang yaitu ;
a.
Busuk Hitam (Xanthomonas Competris Pv. Campestris)
Gejala
Tepian daun menguning terjadi
klorosis berbentuk V, menyudut mengikuti pertulangan daun. Berikutnya seluruh
daun menguning sampai berkas pembuluhnya menghitam. Krop membusuk dan
mengeluarkan cairan kental seperti getah yang disebut xanthan. Tanaman menjadi
semakin lemah karma tidak bias berfotosintesis sampai akhirnya mati kehabisan
nutrisi.
Penyebab :
Kemunculan seringkali disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas yang terbawa benih.
Penyebaran lebih jauh dibantu oleh percikan air, tiupan angina dan prantaraan
serangga, dimana serangga yang digunakan untuk membantu penyerbukan tanaman
lobak.
Penanggulangan :
Kimiawi
Menggunakan pestisida berbahan aktif
tembaga seperti Kocide 77 Wp/cupravit OB 21 maupun
Bion M-1/48 Wp yang mengandung bahan aktif mankozeb dan asibenzolat 5-matil.
Budidaya
Pilihlah bibit yang bebas dari
penyakit, sebelum penanaman jangan menanam lobak di tempat sebelumnya. Atau
lakukanlah rotai tanam.
b.
Kudis Streptomyces scabiei
Tidak kurang dari 400 spesies bakteri
tergolong dalam genus Streptomyces.
Jenis Streptomyces griseus
menghasilkan antibiotika streptomisin yang bias menangak infeksi pada manusia.
Racun dapat menyebabkan hipertropi atau pembesaran ukuran sel dalam jaringan
maupun terhambatnya pertumbuhan sel utama mengubah siklus pembelahan sel yang
normal.
Gejala :
Tidak ada gejala yang tampak
dipermukaan, namun kalau umbi dibongkar, akan keluar lembak lesi alias lebam di
permukaan umbi.
Penyebab :
Keasaman tinggi pada pH tanah
mendekati netral di suhu 24-30 0C dengan tanah yang kering membuat
tanaman mengalami stres.
Penaggulangan :
Mekanis
Melakukan irigasi
2-6 minggu pasca tanam,untuk menjaga kelembaban dan mencegah tanaman stress.
Kimiawi
Tidak ada
pestisida tunggal yang mujarab memberantas cendawan ini.
Budidaya
Hindari
memupuk dengan pupuk yang meninggikan pH seperti pupuk kandang yang masih baru,
gunakan pupuk yang berbahan amoniak yang sifatnya menurunkan pH.
2.4. Panen
Tanaman lobak dipanen pada umur 55-60
hari setelah tanam ( ± 2 bulan), dengan diameter umbinya 6 cm-8 cm. Hasil
tanamn dapat dipungut setelah umbi-umbinya cukup besar, sehingga mencapai
ukuran optimal untuk dikonsumsi.
Keterlambatan dalam mengangkut hasil
akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya juga tidak enak (kapus-kapus).
Tanaman yang terawat dapat menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan ada jenis
lobak yang dapat menghasilkan umbi yang beratnya 2-8 kg tiap tanaman dan
rasanya enak dimakan.
2.5. PASCA
PANEN (PRODUKSI HASIL/PABRIK)
Pasca panen adalah pemungutan hasil
dari tanaman yang sudah ditanam dan sudah di rawat sebelumnya. Pemungutan hasil
panen dilakukan secepatnya, agar lobak tidak berkayu (berkabus-kabus).
TAHAPAN EXPORT PRODUKSI LOBAK
Pertama – tama, lobak yang sudah
dipanen di angkut dengan truk, kemudian dibawa ketempat yang ingin diproses.
Kemudian lobak diturunkan dan dikeluarkan dari karung. Setelah itu dimasukkan
kedalam bak pencucian, lalu lobak dibersihkan dari kotoran yang masih menempel pada lobak tersebut. Selanjutnya
lobak yang sudah bersih dimasukkan kedalam ruang produksi, dengan melalui
beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
Tahap 1
Lobak dicuci
- Lobak dicuci hingga bersih dari sisa-sisa lumpur atau tanah yang masih menempel pada lobak, lalu disortir dan dimasukkan kedalam tangki yang berisi air.
Tahap 2
Lobak di potong
(Cutting)
·
setelah lobak dicuci, lalu
lobak dipotong dengan menggunakan pisau potong.
- lalu di ukur dengan sigma sesuai dengan ukuran standart lobak yang akan diproduksi.
- setelah dipotong, lobak diambil dari tangki dengan menggunakan keranjang, lalu diletakkan di atas meja yang telah disediakan guna untuk disortir.
Tahap 3
Sortir I (Sortir
Awal)
- setelah itu, lobak disortir dengan ukuran yang telah ditentukan dan dimasukkan kedalam tangki yang berisi air.
- Setelah itu, lobak diambil dari tangki dengan menggunakan keranjang, lalu diletakkan di atas shaping yang telah disediakan.
Tahap 4
Shaping
- Setelah lobak disortir, lobak dishaping.
- Apabila lobak yang ukurannya terlalu kecil menggunakan shaping manual,
namun apabila lobak yang besar dan sedang menggunakan
mesin shaping.
Tahap 5
Sortir II (Sortir
Akhir)
- setelah di shaping, lobak di ambil kembali dari dalam tangki untuk dilakukan penyortiran ulang. Apabila ada lobak yang masih berkulit dan bercak hitam di lakukan trimming (perbaikan).
- Setelah itu masukkan lobak ke dalam tangki untuk di blancing.
Tahap 6
Blancing
- setelah lobak disortir, lobak diangkat dari dalam tangki dan dimasukkan kekeranjang blancing.
- Lalu lobak dimasukkan kedalam tangki blancing untuk dilakukan pemblancingan.
Contoh :
Dalam 1 kali blancing ada 8 keranjang, dan air yang
digunakan untuk blancing sebanyak 600 L, dengan
*Size
: 57 x 22
Temperatur : 95 0C
Waktu : 4 menit
*Size
: 57 x 27
Temperatur : 95 0C
Waktu : 6 menit
*Size
: 55 x 20
Temperatur : 95 0C
Waktu : 3 menit
Tahap 7
Cooling
- Setelah lobak di blanching, lobak dimasukkan kedalam tangki air dengan air mengalir, sampai lobak benar-benar dingin.
Tahap 8
Packing lobak
- Setelah didinginkan, lobak diangkat dengan menggunakan keranjang, lalu dituangkan di atas meja lampu untuk diperiksa kembali, apakah ada benda asing, bintik hitam, dan gabus.
- Setelah itu lobak dimasukkan kedalam plastic sesuai dengan ukuran lobak yang diproduksi.
Contoh :
*Size :
55 x 20
Ukuran plastic : 320 x 440
1 Bag : 60 pcs
1 pcs : 45 gr
*Size :
57 x 27
Ukuran plastic : 329 x 440
1 Bag : 48 pcs
1 pcs : 66,7 gr
- Lobak diberi larutan, tujuannya agar lobak tahan lama dan kenyal.
Contoh :
Kandungan Larutan
:
*Air :
200 Liter
*Vitamin C :
120 gr
*Lactid Acid :
600 gr
*Citrid Acid :
120 gr
*Size 57 x 27 :
jumlah larutannya 640 ml
*Suze 55 x 20 :
jumlah larutannya 540 ml
- Setelah diberi larutan, lobak di vacuum, dengan tujuan untuk mengeluarkan udara dari dalam plastic dengan waktu 22 detik.
- Setelah lobak di vacuum, lobak di seal, dengan tujyuan untu mensegel plastic agar tertutup dengan rata dan rapat.
- Setelah lobak di seal, lobak yang berada didalam plastic diratakan, tujuannya agar lobak tersusun rapi sesuai dengan ukuran dan bentuk plastic yang di gunakan (sesuai standart).
- Setelah itu, lobak diperiksa kembali menggunakan TABLE LAMP (meja lampu).
- Setelah itu, lobak dimasukkan kedalam keranjang guna untuk mengalami sterilisasi. Didalam keranjang tersebut berisi 4 bag lalu diikat. Dalam 1 ikat berisi 8 bag yang akan dibawa ke Sterilisasi.
Tahap 9
Sterilisasi
Tujuannya : untuk
menonaktifkan bakteri yang terdapat dalam lobak. Contoh :
*Size 57 x 27
Waktu :
70 menit
Temperetur :
950 C
*Size 55 x 20
Waktu :
60 menit
Temperetur :
950 C
Tahap 10
Cooling
- Tujuannya yaitu agar lobak yang sudah disterilisasi tidak panas, karna bisa menyebabkan lobak berubah warna
- Cooling ada 3 tahapan, yaitu :
Cooling I :
10 menit
Cooling II :
20 menit
Cooling III :
menggunakan es selama 60 menit
Tahap 11
Pengepakan
(Packing Kotak)
- Setelah di cooling, lobak diangkat dan diletakkan di atas meja, lalu diratakan sampai tersusun rapi, lalu lobak dimasukan di dalam plastic.
- Dalam 1 plastik ada 3 bag untuk size 57 x 27, sedangkan 55 x 36 dalam 1 plastik ada 2 bag.
- Setelah itu, lobak yang sudak di plastiki di masukkan kedalam kotak.
- Dalam 1 kotak berisi 2 plastik 6 bag untuk size 57 x 27, sedangkan 55 x 36 dalam 1 kotak berisi 4 bag.
- Kotak yang digunakan dalam pengepakan berbentuk polos dengan panah yang berwarna di salah satu kotak yang juga di beri label. Contoh :
*Size 55 x 20
Warna panah pada
kotak berwarna hitam
*Size 55 x 27
Warna panah pada
kotak berwarna pink
*Size 57 x 22
Warna panah pada
kotak berwarna orange
*Size 55 x 36
Warna panah pada
kotak berwarna merah
Tahap 12
Cool Room
- Setelah lobak di masukkan di dalam kotak, kotak di isolasi menggunakan isolasi putih.
- setelah lobak di isolasi, kotak diantar ke dalam Cool Room yang gunanya untuk menjaga kesegaran lobak dengan suhu + 20 C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar